TENIS MEJA
Tenis meja, atau ping
pong (sebuah merek dagang), adalah suatuolahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua
pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Di Republik Rakyat
Tiongkok,
nama resmi olahraga ini ialah "bola ping
pong" (Tionghoa : 乒乓球; Pinyin : pīngpāng qiú). Permainan ini menggunakan raket yang
terbuat dari papan kayu yang dilapisi karet yang biasa disebut bet, sebuah bola pingpong dan
lapangan permainan yang berbentuk meja. Induk Olahraga tenis meja di Indonesia
adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) dan di dunia adalah ITTF
(International Table Tennis Federation) yang anggotanya mencapai 217 negara dan
PTMSI tercatat sebagai Anggota ITTF sejak tahun 1961.
A. SEJARAH TENIS MEJA
Pada mulanya tenis
meja dianggap sebagai permainan yang lucu dan kurang menarik,karena mulanya
seorang gadis dan seorang pemuda memukul bola plastic kecil melintas di atasnet
( yang selanjutnya disebut pingpong). Pada perkembangan selanjutnya dari hasil
latihansampai terampil dalam bermain bola pingpong itu dapatlah ditentukan
bahwa tubuh merupakansubjek yang harus melewati latihan khusus dan intensif,
serta harus mampu memukul bola lebihdari 100 mph dan harus dapat menguasai bola
itu sendiri.Pada saat tenis meja merupakan ukuran olahraga prestasi
internasional, selebih bertahunselama 30 tahun menjadi ukuran prestasi
nasional. Pertandingan tenis meja diselenggarakan diLondon tahun 1926, yang
semata-mata merupakan kompetisi antara 7 negara dan selanjutnya diikuti oleh 34
negara. Tahun 1930 Inggris mampu mendapat unggulan, yakni Fred Derry
yangmemenangkan kejuaran tunggal Wimbolden pada tahun 1928 – 1929. Sukses yang
diperolehEropa Timur, membuat nama Viktor Barna dari Richard Bergmann menjadi
tokoh legendaris.Barna sendiri menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam
nomor tunggal dan ganda.Setelah Perang Dunia II, tenis meja mengundang simpati
dan mempesonakan setengah daribenua Eropa. Hungaria dan Cekoslawakia
menghasilkan pemain–pemain kaliber dunia sertamemperkenalkan teknik permainan
yang maju dan lebih maju. Permainan
tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya
dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan
rekreasi. Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut
latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan
tersebut
Sebelum perang dunia ke II pecah,
tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan
Ping Pong Seluruh Indonesia). Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta
PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia). Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia,
yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).
Perkembangan tenis meja di Indonesia
sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri,
serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena :
PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta
pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan
tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.
Indonesia selalu di undang dalam
kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota
ITTF pada tahun 1961. Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain
yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya
Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983,
yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya
dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
B. PERALATAN PERMAINAN
1.
Raket
01. Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi
daun raket harus datar dan kaku. 02. Daun raket minimal 85 % terbuat dari
kayu diukur dari ketebalannya; lapisan perekat di dalam kayu dapat diperkuat dengan
bahan yang berserat seperti serat karbon (carbon fibre) atau serat kaca (glass
fibre) atau bahan kertas yang dipadatkan, namun bahan tersebut tidak boleh
lebih dari 7,5 % dari total ketebalan atau berukuran 0,35 mm, yang lebih
tipis yang dipakai sebagai acuan. 03. Sisi daun raket yang digunakan untuk
memukul bola harus ditutupi oleh karet licin/halus maupun bintik, bila
menggunakan karet bintik yang menonjol ke luar (tanpa spons) maka ketebalan
karet termasuk lapisan lem perekat tidak boleh lebih dari 2.0 mm, atau jika
menggunakan karet lapis (karet + spons) dengan bintik di dalamnya menghadap
keluar atau ke dalam maka ketebalannya tidak boleh lebih dari 4.0 mm sudah
termasuk dengan lem perekat. 04. Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain
menukar raketnya selama permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan
raketnya pada lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya
untuk memeriksa/ mencobanya.
2.
Bola
Bola tenis meja berdiameter 40 mm berat 2,7 gram.[4] Biasanya berwarana putih atau oranye dan terbuat dari bahan
selulosa yang ringan. Pantulan bola yang baik apabila dijatuhkan dari
ketinggian 30,5 cm akan menghasilkan ketinggian pantulan pertama antara 23-26
cm. Pada bola tenis meja biasanya ada tanda bintang dari bintang 1 hingga
bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah yang menunjukan kualitas tertinggi dari
bola tersebut dan biasanya digunakan dalam turnamenn resmi.
3.
Net
Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran
yang sama dengan perantaraansebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan batas
akhir meja tersebut.b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada
kedua belah sisi pada sebuah tiangpenyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas
sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi
permukaan meja.c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri
harus berukuran : panjang 1.83 msedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung
dari ujung atas net, harus berjarak 152,2 mm diatas permukaan meja.
4.
Meja lapangan
Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ”
Playing surface” harusberbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan
lebar 15,25 meter. Permukaan iniharus terletak horisontal pada ketinggian 760
mm di atas lantai.b. Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun
juga, asalkan kemungkinan pantulanbola setinggi 220 sampai 250 mm dengan
menggunakan bola standar (sebaiknya yang jenismedium) dan dijatuhkan dari ketinggian
305 mm dari atas permukaan meja.c. Permukaan meja ini harus berwarna gelap,
kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi
dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.1) Garis putih yang membatasi
lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama ”batas akhir”
(endlines)2) Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74
meter akan diberi nama” batas sisi” ( side lines)d. Bagi permainan ganda,
permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garisputih selebar 3
mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ”
batastengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara
permanen ini tak perludihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan
tunggal.
C. CARA BERMAIN
1.
Permainan tunggal
-
Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
-
Servis berganti pemain setiap mencapai poin
kelipatan 2.
-
Pemegang servis bebas menempatkan bola dari
segala penjuru lapangan.
-
Permainan satu set berakhir apabila pemain
mencapai nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali
kemenangan set.
-
Apabila terjadi deuce, permainan berakhir
jika selisih nilai adalah 2. misal: 15-13, 18-16
2.
Permainan ganda
-
Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
-
Servis bergantian setiap poin kelipatan 2.
-
Pemain bergantian menerima
bola dari lawan
-
Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola
ke ruang kamar sebelah kanan lawan.
-
Permainan satu set berakhir apabila pemain
mencapai nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan
set.
-
Apabila terjadi deuce, permainan berakhir
jika selisih nilai adalah 2. misal: 13-11, 15-17
D. TEKNIK
PERMAINAN
1. Teknik Memegang Bet (Grip)
Teknik
memegang bet merupakan faktor yang sangat penting dalam permainan tenis meja.
Secara garis besar pegangan dapat dibedakan menjadi dua macam:
-
Memegang
Bet Seperti Berjabat Tangan (Shakehand Grip)
Shakehand
Grip sangat populer terutama di negara-negara Eropa atau dunia Barat. Dengan
pegangan ini, seorang pemain dapat menggunakan kedua sisi bet.
-
Memegang
Bet Seperti Memegang Tangkai Pena (Penhold Grip)
Penhold
Grip dikenal pula dengan Asia Grip, walaupun kebanyakan pemain Asia menggunakan
Shakehand Grip. Pada pegangan ini hanya satu sisi bet yang dapat digunakan.
-
Seemiller
Grip
Seemiller
Grip juga disebut dengan American Grip, yang merupakan versi
dari Shakehands Grip.Cara memegang ini hampir sama
dengan shakehand grip. Bedanya
pada seemiller grip, bet bagian
atas diputar dari 20-90 derajat ke arah tubuh. Jari telunjuk menempel di
sepanjang sisi bet. Kelebihan gaya seemiller grip adalah mudah
melakukan blok, mudah menguasai permainan di tengah meja mudah melakukan
perubahan sisi bet pada saat permaianan berlangsung, pergelangan tangan mudah
digerakkan untuk pukulan forehand. Kelemahan pada gaya seemiller
grip adalah kesulitan melakukan pukulan backhand yang jauh dari
meja, kesulitan melakukan pukulan sudut, tidak efektif untuk pola bertahan.
2.
Teknik Siap Sedia (Stance)
Stance
berarti posisi kaki, badan dan tangan pada saat siap menunggu bola atau pada
saat memukul bola. Ada dua bentuk stance utama yang biasa digunakan dalam
permainan tenis meja:
-
Square
Stance
Square
Stance adalah posisi badan menghadap penuh ke meja. Biasanya posisi ini
digunakan untuk menerima servis dari lawan atau siap kembali setelah mengembalikan
pukulan dari lawan. Dengan satu langkah ke samping kiri, samping kanan, ke
depan, ke belakang maupun diagonal, pemain diharapkan dapat mengembalikan bola
dengan baik.
-
Side
Stance
Side
Stance berarti posisi badan menyamping, baik ke samping kiri maupun
ke samping kanan. Pada side stance, jarak antara bahu ke meja atau ke net
harus ada yang lebih dekat. Misalnya untuk pukulan forehand bagi pemain tangan
kiri, bahu kiri harus lebih dekat ke net, begitu pula kaki kirinya harus lebih
dekat ke net. Sebaliknya stance untuk pukulan backhand bagi pemain tangan
kanan, bahu kanan beserta kaki kanannya harus lebih dekat ke net.
3.
Teknik
Gerakan Kaki (Footwork)
Footwork
dalam tenis meja pada garis besarnya dibedakan untuk nomor tunggal dan nomor
ganda. Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal sudah otomatis digunakan
dalam permainan ganda. Jika dilihat dari banyaknya langkah footwork, untuk
tunggal dapat dibedakan: satu langkah, dua langkah dan tiga langkah atau lebih.
Arah pergerakannya bisa ke depan, ke belakang, ke samping kiri, samping kanan
atau diagonal. Penggunaan gerakan kaki disesuaikan dengan jarak yang harus
diantisipast antara bola yang datang dengan posisi pemain. Jika jaraknya sangat
dekat, mungkin tidak usah melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja. Jika
jarak antara bola yang datang dengan posisi pemain agak jauh, dengan dua
langkah sudah cukup. Akan tetapi, jika jaraknya cukup jauh dari meja, harus
dicapai dengan tiga langkah atau lebih. Metode gerak kaki yang sering kita
gunakan adalah two-step. Tipe ini biasanya
digunakan oleh pemain dengan tipe menyerang. Cara melakukannya:
-
Lutut
sedikit ditekuk.
-
Berat
badan dibagi secara rata di kedua kaki.
-
Berat
badan ditumpukan pada ujung kaki.
-
Bila
ingin melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan
dibebankan ke arah kaki kiri. Bila perlu melakukan dua kali langkah, maka
caranya sama.
-
Kaki
kanan mengikuti kaki kiri, jika ingin melakukan pukulan forehand maka
kaki kanan ditarik ke belakang sehingga sama seperti posisi awal melakukan
pukulan forehand
-
Setelah
melakukan pukulan, harus memperhatikan arah bola dan kembali ke posisi awal.
Bila ingin bergerak ke kiri dorong dengan kaki kanan. Bila tidak dalam posisi
siap, maka harus bergerak ke arah belakang, tetapi jika lawan memukul bola kita
jangan bergerak.
4.
Teknik Pukulan (Stroke)
a.
Macam-macam
Pukulan
-
Pukulan
Forehand
Pukulan forehand dilakukan jika bola berada
disebelah kanan tubuh.Cara melakukan pukulan ini adalah dengan
merendahkan posisi tubuh, lalu gerakkan tangan yang memegang bet ke arah
pinggang. Jika tidak kidal gerakan ke arah kanan. Siku membentuk sudut
kira-kira 90 derajat. Sekarang tinggal menggerakkan tangan kedepan tanpa
merubah siku.
-
Pukulan
Backhand
Pukulan backhand dilakukan
jika bola berada disebelah kiri badan. Cara melakukannya pertama rendahkan
posisi tubuh lalu gerakkan tangan ke arah pinggang sebelah kiri. Jika
tidak kidal, dengan sudut siku sembilan puluh derajat. Gerakkan tangan dan bet
ke arah depan, jaga siku agar tetap sembilan puluh derajat dan bet tetap lurus.
b.
Jenis
Pukulan
-
Drive
Drive merupakan pukulan dengan ayunan panjang sehingga menghasilkan
pukulan yang datar dan keras. Tipe pukulan ini keras dan cepat. Ada dua
jenis drive, yaitu forehand drive and backhand drive.
- Push
Push adalah pukulan backspin pasif
yang dilakukan untuk menghadapi backspin. Pukulan
ini dapat menjaga agar bola tidak melambung terlalu tinggi dari net. Ada
dua jenis push, yaitu forehand push dan backhand push.
c.
Chop
Chop merupakan pukulan backspin yang
bersifat bertahan. Ada dua jenis chop, yaitu forehand chop danbackhand chop.
d.
Block
Block adalah cara paling sederhana untuk mengembalikan pukulan
yang keras. Block dilakukan setelah bola memantul dari
meja. Hal ini dilakukan untuk membuat lawan tidak dapat melancarkan serangan
dengan cepat, karena bola yang di block akan
kembali dengan cepat. Ada dua jenis block, yaitu forehand block danbackhand block.
e.
Service
Servis yaitu
memukul bola untuk menyajikan bola pertama. Ada beberapa teknik servis yaitu
servis forehand topspin, servis backhand topspin, servis forehand backspin, servis backhand backspin.
E. PEMAIN TENIS MEJA TERKENAL
a.
Internasional
-
Zhang Jike
-
Ma Long
-
Timo Boll
-
Jan Ove Waldner
-
Liu Guoliang
-
Ding Ning
-
Deng Yaping
-
Wang Nan
-
Zhang Yining
-
Fan Zheng Dong
b.
Di Indonesia
-
Sinyo
Supit
-
Ficky
Supit Santoso
-
Muhammad
Hussein
-
Anton
Suseno
-
Ismu
Harinto
-
Marfinas
asbrian sebastian
-
Rossi
Pratiwi
-
Ling-ling
Agustin
-
Ceria
Nilasari
-
Silir
Rovani
-
Adela
putri anggaraini
Sumber : Wikipedia, google
Just sharing my task, thankyou^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar